Thursday, December 8, 2011

Stand-Up Comedy : berfikir dahulu sebelum melawak

Kita mulai blog ini dengan hal yang ringan dulu aja, pertama kita akan membahas tentang Stand-Up Comedy, yang lagi Booming di Indonesia.

Menurut penglihatan awal ane, Stand-Up Comedy itu salah satu model komedi yang dilakukan oleh individu, untuk menghibur masyarakat banyak yang cara penyampaiannya dengan cara berdiri. dan objek lawakannya bisa pemasalahn apa aja mulai dari maslah sehari-hari sampai sosial dan Hot Issue di kawasan Eksekutif, ya persis kayak kita waktu sharing hal-hal lucu sama temen-temen kita, terus mereka tertawa.

Tetapi ternyata nggak semudah itu...., setelah ane baca-baca, seorang Comic (Sebutan untuk orang yang melakukan stand-up) harus bisa membuat joke-joke kecil menjadi suatu monolog yang berisi dan lucu, atau membuat yang disepelekan orang seperti iklan di tv, menjadi hal yang lucu, atau juga membuat hal yang serius menjadi lucu pula. pokoknya apapun itu harus dibuat lucu deh...., jadi dengan kata lain seorang comic harus belajar dulu sebelum melawak.


Inilah bedanya dengan lawak tradisional, kalau lawak tradisional dibentuk sedemikian rupa dengan sebuah skrip dan karakter-karakter yang memebentuk suatu cerita lucu. tetapi kalau stand-up comedy sang comic harus belajar, membaca, untuk membuat bahan lawaknya, jadi mereka lebih elegan.
Indro Warkop mengatakan  :
“Stand Up Comedy bagai skripsi. Butuh riset, observasi dan skrip. Jadi ini adalah komedi yang sangat serius.”
Aktor komedian, Will Ferrell, mengatakan :
stand-up comedy "hard, lonely, and vicious"
ya! itu memang bener, gimana nggak sulit, seorang comic harus bisa membuat audience tertawa secara "tiba-tiba" setelah mereka mendengarkan joke-nya, dan itu dikerjakan dengan sendiri. kalo' berhasil gak masalah, tapi kalo' gagal... wah bahaya banget! disinilah letak "killernya" stand-up comedy, para audience pasti akan "ngejahilin" comic. kalau udah gitu, comic ngak boleh panik, pasti akan malah down. caranya adalah dengan tetap berusaha melucu dengan PD, karena pasti masih ada audience yang belum bosan dengan anda. itu objek anda dan harus anda manfaatkan. tapi untuk comic pemula hal seperti itu wajar dan dapat dijadikan sebuah pelajaran dan pengalaman, dari hal tersebut comic diharapkan mampu menghadapi hal-hal tak mengenakkan yang tak terduga di atas panggung secara tenang.

perkembangan Stand-Up comedy di Indonesia mulai berkembang lagi pada pertengahan 2011 ini, dan bisa memunculkan comic-comic berkualitas seperti Raditya Dika, Pandji,  Isman H.S., Ernest Prakasa, Ryan Adriandhy, Dedy Dahlan, Miund, Luqman, dll. mudah-mudahan stnd-up comedy bisa lebih berkembang lagi dan memunculkan raising star baru. kesimpulannya stand-up comedy tidak sembarang lawak, bahkan pelawak professional pun belum tentu bisa

Thank's and regard from TS..............      
 

No comments:

Post a Comment